Presidium Gemapasri: Nusantara Bakal Hancur dengan Penguasa & Pengusaha Yang Serakah

oleh

Media-AnakNegeri – Nusantara Indonesia terancam hancur jika negeri ini terus dikuasai oleh oknum pemerintah yang haus kekuasaan dan pengusaha yang serakah, yang dengan berbagai cara menjarah aset negara demi kepentingan pribadi dan perusahaan mereka. Tindakan ini hanya memakmurkan kroni mereka dan memiskinkan rakyat jelata di negeri ini. Demikian salah satu pernyataan utama dari Presidium Gerakan Masyarakat Pejuang Sriwijaya (GEMAPASRI), Drs. Marlan Aziz, di Sekretariat Gemapasri, Sabtu (19/10/2024).

Ia menambahkan bahwa kondisi era saat ini terlihat tidak baik. Para elit pemerintah, politik, dan pengusaha cenderung lebih mengutamakan kepentingan pribadi, kelompok, dan kroni mereka daripada kepentingan bangsa, meskipun hal tersebut mengorbankan nasib rakyat dan merugikan negara.

Marlan menjelaskan bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah saat ini cenderung hanya menguntungkan pihak tertentu. Sementara kepentingan rakyat yang lebih luas sering kali diabaikan, meski hal itu merusak tatanan undang-undang yang ada.

“Kita lihat kebijakan PSN (Proyek Strategis Nasional) yang dibuat oleh pemerintah saat ini. Kebijakan tersebut cenderung menguntungkan perusahaan tertentu yang bekerja sama dengan pemerintah, dengan cara menciptakan celah agar proyek tersebut bisa dijalankan tanpa hambatan, hanya menguntungkan satu pihak, yakni pengusaha yang dekat dengan penguasa. Belum lagi undang-undang lainnya, meski sudah dibuat dan akan disahkan oleh DPR, sering kali sudah dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak perusahaan yang berkepentingan. Anggota dewan pun bukan lagi mewakili aspirasi rakyat, tetapi perusahaan,” ujarnya.

Marlan berharap kondisi yang sudah rusak ini dapat diubah oleh semua pihak yang mengelola negara saat ini. “Kapan lagi negara kita akan maju jika sikap yang tidak terpuji terus dilakukan oleh para elit? Sudah saatnya mereka sadar diri dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok, apalagi kepentingan asing.”

Ia mengingatkan bahwa negara kita sudah tertinggal dari negara lain yang telah berubah dan maju. “Apakah kita akan terus menjalankan kebijakan lama dan membiarkan penyimpangan terus terjadi? Jangan berharap Indonesia akan menjadi emas dan maju jika mentalitas para pelaksana pemerintahan tidak dijalankan dengan baik, murni, dan konsekuen,” tutupnya. (PKN 2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *