Ustadz Abu Qoyim: “Kenapa Kita Harus Berjuang”

oleh

Media-AnakNegeri – Taklim Gabungan Ummul Quro TJK berlangsung dengan tema “Kenapa Kita Harus Berjuang” yang disampaikan oleh Ustadz Abu Qoyim. Acara ini dihadiri oleh banyak jamaah yang antusias mendengarkan tausiyah dan pesan yang dibawakan dengan penuh hikmah, (20/10).

Mengawali ceramahnya, Ustadz Abu Qoyim mengutip firman Allah dalam surat Al-Zariyat 51:56, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” Beliau menekankan bahwa manusia diciptakan untuk satu tujuan utama, yaitu beribadah kepada Allah. Ibadah bukan sekadar ritual, tetapi juga bentuk ketaatan, kepatuhan, dan ketundukan secara total kepada Allah SWT.

Beliau juga mengingatkan pentingnya menjadikan hidup ini bermakna dengan memperjuangkan agama Allah (Dinullah). Hanya dengan hidup yang diisi dengan ketaatan dan perjuangan di jalan-Nya, seseorang dapat mencapai akhir hidup yang khusnul khotimah. Hal ini selaras dengan tujuan hidup seorang muslim, yakni meraih ridha Allah hingga akhir hayat.

Ustadz Abu Qoyim menyampaikan pesan mendalam, bahwa seorang mukmin harus takut hanya kepada Allah, bukan kepada yang lain. Ketakutan ini bukan sekadar rasa takut fisik, tetapi takut akan tidak mampu menjalankan perintah-Nya dan jauh dari rahmat-Nya. Ini merupakan fondasi penting dalam perjuangan seorang muslim agar tetap berada di jalan yang benar.

Bagi mereka yang sedang berjuang di jalan Allah, Ustadz Abu Qoyim mengingatkan untuk selalu memperhatikan niat. Niat adalah kunci rahasia antara hamba dan Allah, dan segala amal bergantung pada niatnya. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk sering mengintrospeksi diri, apakah hatinya benar-benar telah kembali kepada Allah dalam setiap langkah perjuangannya.

Sebagai penutup, beliau mengutip surat An-Nahl 16:97 yang menegaskan bahwa kunci kebahagiaan adalah iman dan amal sholeh: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” Inilah janji Allah kepada setiap hamba yang ikhlas berjuang dan beramal di jalan-Nya.

Tak lupa, beliau mengingatkan ciri khas seorang mujahid sejati, seperti yang disebutkan dalam surat An-Nur 24:37, yaitu tidak lalai dari mengingat Allah, meskipun dalam aktivitas duniawi. Mujahid adalah mereka yang tetap konsisten dalam ketaatan, sekalipun di tengah kesibukan dan godaan dunia.

Ceramah ini ditutup dengan ajakan untuk terus menggali kebahagiaan dalam perjuangan di jalan Allah hingga akhir kehidupan. Hanya dengan berjuang dalam Dinullah, kebahagiaan hakiki bisa dicapai, baik di dunia maupun di akhirat.(Landung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *