Media-AnakNegeri / Jihad Media / Bandar Lampung, 5 September 2024 – Di tengah gegap gempita teknologi dan arus informasi yang mengalir begitu cepat, generasi milenial Indonesia seringkali terjebak dalam kenyamanan layar ponsel dan media sosial. Tak bisa dipungkiri, teknologi membawa kemudahan luar biasa.
Tapi di balik layar itu, ada kenyataan yang mengkhawatirkan: semakin banyak anak muda yang kehilangan minat membaca. Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, tapi dampaknya jauh lebih besar dari yang kita kira.
Ketika kita berhenti membaca, kita kehilangan kesempatan untuk belajar dari pengalaman orang lain. Kita kehilangan momen-momen penting di mana kita bisa merenung, berpikir, dan menemukan makna di balik kata-kata. Membaca bukan hanya tentang menambah pengetahuan, tapi juga tentang membangun karakter, memperkaya emosi, dan membuka pikiran kita terhadap dunia yang lebih luas.
Coba bayangkan dunia tanpa membaca. Dunia di mana kita hanya menerima informasi sekilas, tanpa memahami konteks, tanpa mendalami makna. Kita menjadi generasi yang mudah terpengaruh, mudah percaya pada informasi palsu, dan kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis. Ketika kita tidak membaca, kita kehilangan alat penting untuk melindungi diri dari kebodohan dan ketidaktahuan.
Ironisnya, di tengah kemudahan akses informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, justru minat membaca semakin menurun. Bukannya memanfaatkan potensi tak terbatas ini, banyak dari kita yang lebih memilih menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, scrolling tanpa henti, mencari hiburan instan yang hanya memberikan kepuasan sementara. Apakah kita ingin menjadi generasi yang sekadar mengejar kesenangan sementara, atau generasi yang bisa melihat ke depan, berpikir jauh, dan membuat keputusan bijak?

Kita semua tahu, hidup bukanlah tentang berjalan di jalan yang lurus dan mulus. Ada rintangan, ada tantangan, dan ada keputusan sulit yang harus diambil. Bagaimana kita bisa siap menghadapi semua itu jika kita tidak membekali diri dengan pengetahuan dan wawasan? Membaca adalah salah satu cara untuk mempersiapkan diri. Buku, artikel, esai, bahkan puisi, semuanya menawarkan perspektif baru, pelajaran hidup, dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.
Lebih dari sekadar kegiatan mengisi waktu luang, membaca adalah investasi untuk masa depan. Bayangkan ini: setiap kali kamu membuka buku, kamu sedang berinvestasi pada dirimu sendiri. Kamu menambah nilai pada dirimu, memperluas pemahamanmu, dan mempersiapkan dirimu untuk menghadapi tantangan yang mungkin datang di kemudian hari.
Apakah itu tentang memimpin tim, memecahkan masalah, atau hanya memahami perasaan orang lain—semua keterampilan ini bisa diasah melalui membaca.
Tak ada kata terlambat untuk memulai. Kamu tidak perlu langsung membaca buku tebal yang rumit. Mulailah dengan sesuatu yang menarik minatmu. Buku fiksi, non-fiksi, artikel pendek, atau apapun yang membuatmu ingin membuka halaman berikutnya. Rasa ingin tahu adalah kunci. Ketika kamu menemukan topik yang kamu sukai, kamu akan merasakan dorongan untuk terus membaca, terus belajar, dan terus berkembang.
Generasi milenial Indonesia memiliki potensi besar untuk mengubah masa depan bangsa ini. Kita adalah generasi yang penuh dengan ide-ide segar, energi yang tak terbatas, dan semangat untuk membuat perubahan.

Namun, semua itu akan sia-sia jika kita tidak memperlengkapi diri dengan pengetahuan yang cukup. Membaca adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa kita tidak hanya bergerak tanpa arah, tetapi bergerak dengan tujuan yang jelas dan pemahaman yang mendalam.
Kita hidup di zaman di mana informasi begitu mudah diakses, tapi ironisnya, justru kita semakin jarang memanfaatkannya dengan baik. Jangan biarkan teknologi mengontrol kita, tapi manfaatkanlah untuk kebaikan kita. Bukalah buku, bacalah artikel, dan biarkan dirimu tenggelam dalam dunia yang penuh dengan pengetahuan dan inspirasi.
Karena di setiap halaman, ada pelajaran yang bisa mengubah cara kita melihat dunia. Dan perubahan itu dimulai dari kita—dari keinginan sederhana untuk tahu lebih banyak, untuk memahami lebih dalam, dan untuk menjadi lebih baik.
Jadi, mari kita bangkit dari keterbatasan, buka jendela dunia yang tertutup, dan biarkan membaca menjadi cahaya yang menuntun kita menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan.
Membaca bukan sekadar hobi. Membaca adalah kunci untuk membuka pintu ke dunia yang lebih luas dan lebih baik. Jadi, mari kita mulai hari ini, satu halaman demi satu halaman, menuju dunia yang penuh dengan kemungkinan tak terbatas.
[Media-AnakNegeri]