Mengenang Sosok ‘Kuli Tinta’ Kgs Ahmad Efendi Pembuka Gerbang Pers Di Lampung Selatan

oleh

Media-AnakNegeri // Lampung — Pada momentum peringatan Hari Pers Nasional ke-79 tepat jatuh pada hari minggu tanggal sembilan februari tahun dua ribu dua puluh lima.

Penulis mencoba mengumpulkan catatan kecil perjalanan penuh kenangan ayah dan guru pers terbaik, Kgs Ahmad Efendi sosok ‘kuli tinta’ yang telah mendedikasikan sebagian hidupnya di dunia pers hingga akhir hayatnya.

Ditulis secara ringkas sebagai pengingat insan pers yang pernah sejaman dengan dirinya, sahabat serta kolega yang mengenal sosok pribadinya dan bagi generasi penerus pers setelah ketiadaannya.

Diera tahun 80an profesi sebagai wartawan belum menjadi pilihan bagi kebanyakan orang di kabupaten lampung selatan.

Profesi wartawan saat itu masih sangat langka, kalaupun ada umumnya didominasi oleh orang yang tinggal di kota provinsi lampung.

Pers semakin dirasakan keberadaannya ditengah masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten lampung selatan ketika salah satu perusahaan media cetak daerah lampung, Surat Kabar Harian Umum (SKHU) Lampung Post yang didirikan serta dipimpin oleh Hi. Solfian Akhmad memberinya kesempatan dan kepercayaan menjadi bagian dari keluarga besar wartawan media cetak Lampung Post dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Propinsi Lampung

Tempat kelahiran dan asal keluarga besar

Dilahirkan di kota Palembang pada bulan agustus 1945, Kgs Ahmad Efendi miliki darah keturunan Palembang, ayahnya bernama Kiagus Mahmud Umar dan ibunya bernama Hati’ah, dirinya merupakan anak tertua dari enam orang bersaudara.

Keluarga besar, almarhum orang tua beserta seluruh adik-adiknya sampai saat ini masih tinggal dan menetap di Palembang Sumatera Selatan.

Hijrah Dari Kota Palembang Menuju Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan

Sejak tahun 1975 menginjakkan kaki di desa sidorejo kecamatan sidomulyo kabupaten lampung selatan.

Tinggal serta menetap dirumah bedeng pasar tradisional kecamatan sidomulyo bersama istrinya Nurhayati binti H.Usman asal Muara Lakitan dan anak perempuannya Nyanyu Eva Fitri Wahyuni (1974) yang terlahir di Palembang

Menyusul kelahiran empat orang putra dan putrinya ; Kgs Dedi Miryanto,S.E.MSi (1976), Kgs Bambang Utoyo (1978), Nyanyu Susi Susanti (1979) dan terakhir Aipda Kgs Poppy Jumardianto,S.H (1984) ditempat yang sama.

Usaha Studio Photo Hingga Aktif Berorganisasi

Kisaran tahun 1976 sampai 1985 untuk menghidupi keluarganya, Kgs Ahmad Efendi pernah bekerja disalah satu kantor perusahaan asuransi jiwa sraya, menekuni jasa sepuh emas didepan salah satu teras toko emas dipasar tradisional sidomulyo, keahlian yang didapat dari orang tuanya perajin emas di Palembang.

Kemudian beralih membuka usaha studio photo dirumahnya menggunakan label ‘mamad photo’, studio pertama di sidomulyo yang cukup dikenal luas oleh masyarakat sidomulyo sampai dipertengahan tahun 90an mulai meredup dan ditutup.

Awal Mencintai Dunia Pers Melalui Photo

Bermodalkan skill photo yang didapatnya secara otodidak membuat dirinya tertarik menekuni profesi wartawan.

Dimulai tahun 1985 telah menjadi kontributor berita photo di media massa koran harian lampung post.

Menjadi kepala biro pertama lampung post di kalianda lampung selatan

Menjadi anggota dan pengurus PWI Propinsi Lampung

Inisiasi pembentukan beberapa organisasi pers serta profesi wartawan baik lokal maupun nasional

Inisiasi pembangunan balai wartawan

Dan terakhir menjadi salah satu dewan pendiri Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI).

Dikalangan insan pers sosok Kgs Ahmad Efendi sangat familiar dipanggil Bang Fendi atau Kak Mamad Foto, menyesuaikan namanya dan label usaha yang sudah ditekuni sebelumnya.

Sudah sepuluh tahun berlalu almarhum Kgs Ahmad Efendi tutup usia tepatnya tanggal sepuluh desember tahun dua ribu empat belas. Dalam tiga masa dari tahun 80an hingga tahun dua ribu an, tak terasa dua puluh sembilan hidupnya telah didedikasikan untuk dunia pers dan jurnalistik.

Sebagai anak dari almarhum, darah pers terasa kental mewarnai persepektif kami melihat perkembangan pers khususnya di kabupaten lampung selatan.

Masih banyak terserak catatan perjalanan hidupnya yang tersimpan dalam kenangan keluarga, sahabat dan rekan satu profesi dimasa hidupnya, semoga kelak bisa terangkum melengkapi literasi perkembangan pers di lampung selatan tercinta.

Akhirnya Pada peringatan Hari Pers Nasional Ke-79 tahun 2025 dengan segala hormat dan kerendahan hati kami keluarga besar Kgs Ahmad Efendi (alm) ;

  1. Nyayu. Eva Fitri Wahyuni (Bandar Lampung)
  2. Kgs. Dedi Miryanto, S.E (Kalianda)
  3. Kgs. Bambang Utoyo (Sidomulyo)
  4. Nyayu. Susi Susanti (Serang)
  5. Aipda Kgs. Poppy Jumardianto, S.H ( Polres Lamsel)

Mengucapkan kepada seluruh insan pers indonesia semoga selalu menjadi garda terdepan “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”.

Kgs Bambang Utoyo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *