Pasukan Tentara Mujahidin Suriah Merangsek ke Ibu Kota Damaskus di Tengah Perang Sipil yang Berkobar

oleh

Media-AnakNegeri — Pasukan mujahidin Suriah dilaporkan telah memasuki ibu kota Damaskus, di saat perang sipil kembali berkecamuk dan pertahanan rezim Presiden Bashar Al Assad menunjukkan tanda-tanda keruntuhan.

Seorang warga yang berbicara kepada media melaporkan, “Mujahidin sudah masuk di Barzeh,” sebuah lingkungan di dalam kota Damaskus, dan tengah terlibat pertempuran langsung dengan pasukan rezim Assad.

“Saya melihat pejuang mujahidin bergerak melalui gang-gang dalam Barzeh menuju Jalan Klub Polisi, dan saya bisa mendengar suara bentrokan yang sangat keras. Listrik padam, dan internet sangat lemah. Orang-orang tetap tinggal di rumah mereka,” ucap warga tersebut.

Sementara itu, seorang pejabat keamanan di Suriah mengatakan kepada media bahwa rezim Assad sedang menghadapi keruntuhan.

“Dari segi militer, Damaskus telah jatuh,” kata seorang sumber yang mengetahui kemajuan mujahidin tersebut kepada awak media.

Sumber tersebut bahkan menuturkan bahwa unit pengintaian mujahidin telah memasuki Damaskus semalam dan mencari Presiden Bashar Al Assad, namun tidak berhasil menemukannya.

Operasi khusus mujahidin juga disebut telah memasuki Damaskus dan mengambil posisi-posisi kunci di “tempat-tempat strategis.”

Para mujahidin mengatakan mereka sedang berkomunikasi dengan elemen-elemen senior rezim Assad yang mempertimbangkan untuk membelot.

Sepanjang hari, pasukan anti-rezim bergerak dari utara, selatan, dan timur menuju Damaskus, mencapai pinggiran kota yang berjarak kurang dari 5 mil dari pusat ibu kota Suriah tersebut.

Mujahidin Suriah mengeklaim telah mulai mengepung ibu kota Damaskus sejak Sabtu (7/12). Namun, pemerintah Suriah membantah klaim tersebut.

“Pasukan kami telah memulai tahap akhir pengepungan ibu kota Damaskus,” kata komandan mujahidin Hassan Abdel Ghani, dikutip AFP.

Kementerian Pertahanan Suriah dengan tegas membantah bahwa tentara mereka telah meninggalkan posisi dekat kota Damaskus.

“Tidak ada kebenaran dalam berita yang mengeklaim pasukan bersenjata kami, yang siaga di seluruh wilayah Damaskus, telah ditarik,” kata Ghani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *