,

Negara-negara BRICS Tegaskan Sikap Hadapi Ancaman Tarif 100% dari Donald Trump

oleh

Media-AnakNegeri // Lampung — Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali menjadi sorotan setelah mengancam akan memberlakukan tarif 100% pada negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) jika mereka mencoba menggantikan dolar AS sebagai mata uang utama dalam perdagangan internasional.

Meskipun ancaman ini memicu reaksi keras, negara-negara BRICS tampaknya tidak gentar. Alih-alih mundur, mereka justru semakin menguatkan tekad untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Berikut sikap beberapa anggota BRICS:

China: Menguatkan Yuan di Panggung Global

Sebagai ekonomi terbesar di BRICS, China telah lama berupaya mempromosikan penggunaan yuan dalam perdagangan internasional. Beijing terus menjalin kesepakatan bilateral untuk menggunakan mata uang lokal, termasuk dengan negara-negara Afrika dan Asia. Dengan cadangan devisa yang besar dan ekonomi yang kuat, ancaman tarif Trump dipandang tidak signifikan bagi strategi jangka panjang China.

Rusia: Pengalaman Melawan Sanksi

Rusia telah terbiasa menghadapi tekanan ekonomi Barat sejak dikenai sanksi pasca-aneksasi Krimea pada 2014. Moskow bahkan menyebut dolar sebagai “senjata geopolitik” AS. Rusia terus meningkatkan penggunaan rubel dan yuan dalam perdagangan bilateral, terutama dengan China. Langkah ini memperkuat ketahanan ekonomi Rusia terhadap ancaman eksternal, termasuk ancaman dari AS.

India: Kalkulasi Strategis

India, meskipun memiliki hubungan perdagangan yang penting dengan AS, tetap berupaya diversifikasi mata uang dalam transaksi internasional. New Delhi telah menjalin kerja sama dengan negara-negara Asia dan Timur Tengah untuk menggunakan mata uang lokal. Ancaman tarif dari Trump berpotensi mendorong India untuk lebih serius mengevaluasi langkah de-dolarisasi.

Brasil: Usulan Mata Uang Regional

Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, terus mengusulkan pembentukan mata uang bersama di Amerika Selatan sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan pada dolar. Meskipun agenda ini masih dalam tahap awal, Brasil melihat ancaman Trump sebagai pemicu untuk mempercepat inisiatif tersebut.

Afrika Selatan: Fokus pada Kolaborasi BRICS

Afrika Selatan, anggota terkecil dalam BRICS, tetap menekankan pentingnya perdagangan menggunakan mata uang nasional. Pemerintahnya menegaskan bahwa fokus utama BRICS adalah meningkatkan kerja sama ekonomi tanpa harus menciptakan mata uang baru.

Masa Depan De-dolarisasi

Ancaman tarif dari Trump menjadi katalis diskusi yang lebih mendalam di kalangan BRICS. Meskipun memiliki pendekatan yang berbeda, negara-negara ini berbagi tujuan bersama: mencari alternatif atas dominasi dolar AS. Langkah-langkah ini berpotensi mengubah lanskap ekonomi global jika berhasil diimplementasikan.

Keberanian BRICS dalam menghadapi ancaman AS menunjukkan bahwa dinamika geopolitik dan ekonomi global tengah bergerak menuju dunia yang lebih multipolar. Apakah ancaman ini akan melemahkan dolar AS atau justru mempererat hubungan BRICS? Waktu yang akan menjawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *