Media-AnakNegeri, Bekasi – Dalam sebuah acara Nasional “Dialog Anak Negeri” yang di inisiasi oleh Khilafatul Muslimin di Islamic Center Bekasi (29/8/2024), Lima orang Narasumber dari 5 lembaga berbeda menyampaikan Pandangan nya terkait dengan tema Dialog.
Kolonel Abdul Qohar perwakilan dari Mabes TNI mengkonfirmasi bahwa umat Islam memiliki andil yang sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia. “Dengan tanpa bermaksud mengecilkan peran dan kontribusi dari komponen bangsa yang lain, sejarah mencatat bahwa ummat Islam memiliki Andil yang sangat signifikan dalam proses kemerdekaan Indonesia.” Papar Kolonel Abdul Qohar.

“Dalam proses mempertahankan kemerdekaan, KH. Hasyim Asy’ari pernah mengeluarkan Resolusi Jihad untuk mengobarkan semangat juang Rakyat dan Tentara Indonesia. Bahkan Panglima Besar Jendral Sudirman menjadikan Istilah Jihad atau Perang Suci dalam Perang Gerilya yang dipimpinnya. Orang gak percaya bahwa Bambu Runcing pernah menjadi Alutsista dalam perang Kemerdekaan. Ini adalah sejarah yang tidak bisa dibantah”. Lanjut Kolonel Abdul Qohar.

Pembicara berikutnya dari MUI Kota Bekasi yang diwakili oleh Kyai Sukandar Ghazali menyatakan bahwa “Sebenarnya tidak ada masalah dengan istilah Jihad dan Khilafah. Suka atau tidak suka Istilah itu memang ada dalam Al Qur’an. Kami tidak pernah menafikan hal itu. Maka, Jihad dalam konteks hari ini adalah memerangi pemikiran-pemikiran yang kontraproduktif dengan keislamannya”. Tegas kyai Sukandar Ghazali.
“Berbagai Persoalan muncul sebab, setelah merdeka, bangsa ini berjalan masing-masing, tidak dalam persatuan. Hal ini menimbulkan jarak di antara masyarakat, dan syak wasangka pun berkembang. Maka upaya untuk menjalin kebersamaan, apapun bentuknya dari segi model hingga judul program harus difokuskan pada substansi membangun silaturahmi, kebangsaan, dan persaudaraan. Dengan demikian, jarak antar anak bangsa akan semakin dekat dan toleransi akan tumbuh secara otomatis.” tambah Ir Dede Farhan Aulawi, salah satu Narasumber Dialog dari perwakilan Akademisi.

Menghadapi tantangan zaman 10 atau 20 tahun yang akan datang, “Saya sering ingatkan TNI dan Polri harus Solid. Pemerintah, Ulama dan Rakyat harus Solid, jadi kalau TNI, Polri, Pemerintah, Ulama dan Rakyat Solid, saya yakin tidak ada satu bangsa-pun yang bisa mengganggu Indonesia”. Tegas Ir. Dede Farhan Aulawi.
“Langkah pertama yang harus kita lakukan untuk mewujudkan negeri Indonesia yang Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur adalah kita harus bersyukur atas Nikmat Kemerdekaan Indonesia”. Pernyataan ini disampaikan oleh Narasumber Dialog dari Khilafatul Muslimin Ustadz Abu Qoyyim.

“Untuk selanjutnya, Islam sebagai agama yang sempurna, yang mengatur semua urusan baik yang besar ataupun yang kecil telah memberikan petunjuk tentang wajibnya bersatu dalam wadah Al Khilafah. Jadi Khilafah itu jama’ah bukan Negara. Kita murni untuk ibadah, tidak akan makar, membuat negara dalam negara, ataupun akan mengganti Pancasila”. Tegas Ustadz Abu Qoyyim.
Dialog ini menggarisbawahi pentingnya sinergi dan persatuan dalam sistim islam antara berbagai elemen dalam menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik.
[Media-AnakNegeri]