Abu Salma Perkuat Komunikasi dengan Berbagai Pihak, Termasuk Densus 88

oleh

Media-AnakNegeri, Bogor – Baru-baru ini, Abu Salma, tokoh yang dikenal aktif dalam membangun komunikasi dengan berbagai kalangan, mengadakan pertemuan penting dengan Densus 88 di Kota Wisata Bogor. Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Pak Wisnu, salah satu Kasubdit Deradikalisasi dan anggotanya, menghasilkan beberapa poin penting yang menegaskan sikap serta pandangan Khilafatul Muslimin.

Dalam pertemuan tersebut, Abu Salma dan Pak Wisnu mendiskusikan sejumlah isu krusial yang berkaitan dengan persepsi publik dan regulasi organisasi keagamaan di Indonesia. Berikut adalah poin-poin utama yang menjadi kesimpulan dari pertemuan tersebut:

1. Khilafatul Muslimin Bukan Pergerakan Teroris atau Radikal

   Abu Salma dengan tegas menyatakan bahwa Khilafatul Muslimin bukanlah pergerakan yang terkait dengan aksi terorisme atau paham radikal. Penegasan ini penting untuk menghilangkan stigma negatif yang sering kali melekat pada istilah Khilafah atau khilafatul muslimin di kalangan masyarakat.

2. Izin Operasional PPUI Bukan Kewenangan Densus 88, Melainkan Kemenag

   Salah satu bahasan penting dalam pertemuan tersebut adalah mengenai izin operasional Pendidikan dan Pengajaran Pesantren (PPUI). Abu Salma menegaskan bahwa izin tersebut tidak ada kaitannya dengan Densus 88, melainkan menjadi kewenangan Kementerian Agama (Kemenag) ketika berbicara soal izin pesantren.

3. Apresiasi terhadap Kegiatan Khilafatul Muslimin dan Abu Salma 

   Kegiatan yang dilakukan oleh jamaah Khilafatul Muslimin, termasuk perjalanan Abu Salma ke Turki bersama Mabes Polri, mendapat apresiasi dari Densus 88. Langkah-langkah tersebut dinilai sebagai upaya membangun suasana positif dan menjalin hubungan yang konstruktif dengan berbagai pihak.

4. Upaya Meningkatkan Pertemuan dengan Aparat dan Tokoh Masyarakat 

   Abu Salma dan Pak Wisnu sepakat untuk memperbanyak pertemuan dengan aparat keamanan dan tokoh masyarakat. Tujuannya adalah untuk menyebarkan informasi yang benar mengenai Khilafah, sehingga tidak lagi dianggap menakutkan atau berhubungan dengan radikalisme.

Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam upaya membangun komunikasi yang lebih baik antara berbagai pihak. Abu Salma berharap agar stigma negatif terhadap Khilafatul Muslimin dapat dihilangkan, dan masyarakat dapat lebih memahami posisi dan pandangan mereka secara benar..

[Media-AnakNegeri]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *