Media Anak Negeri, Bandar Lampung 14 Agustus 2024.
Media Sosial ramai memberitakan peristiwa Paskibraka Lepas Jilbab saat pengukuhan di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN) hari selasa 13/08/2024 lalu. Pasalnya adalah tersebar isyu bahwa Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dikabarkan telah memaksa Lepas Jilbab bagi Muslimah Anggota Paskribaka.

Dalam konferensi pers ketua BPIP Prof Yudian Wahyudi mengatakan bahwa “Pelepasan jilbab hanya berlangsung sementara selama pengukuhan dan upacara kenegaraan. Selanjutnya para anggota Paskibraka Perempuan diberikan kebebasan dalam berpenampilan di luar kegiatan resmi tersebut. Hal ini sudah sesuai dengan peraturan. Jadi bukan Paksaan, akan tetapi sukarela”.

Sebelum-nya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bidang Dakwah dan Ukhuwah KH. M Cholil Nafis mengatakan bahwa Pelarangan Penggunaan Jilbab bagi Muslimah Anggota Paskribaka adalah bentuk tindakan yang tidak mencerminkan Nilai-nilai Pancasila. “Ini tidak Pancasilais. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak setiap warga negara untuk melaksanakan ajaran agamanya,” tegas Kiai Cholil.
Kontroversi ini akan terus bergulir di tingkat Publik, bahkan bisa meruncing menjadi perdebatan yang akan menimbulkan ketegangan di masyarakat. Sungguh sangat ironi. Semestinya di usia yang ke 79 tahun, Republik Indonesia, harus semakin matang dalam kehidupan berbangsa Dan bernegara-nya. Para founding fathers Bangsa ini telah membuat satu rumusan yang sangat Arif dan Bijak yang tertuang dalam bentuk konstitusi Negara yaitu Pancasila dan UUD 45.
“Pancasila dan UUD 45 sesungguhnya adalah konsep yang sangat bagus buah karya para pendiri Bangsa ini. Kelahiranya melalui proses diskusi panjang antar komponen Bangsa yang diwakili oleh tokoh-tokohnya. Sampai kemudian tercapailah sebuah Kesepakatan dan telah disahkan sebagai konstitusi Negara. Kalau hari ini tidak terwujud Nilai-nilai Pancasila dan UUD 45 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Maka pasti ada yang salah dalam proses penerapannya”. Begitu Komentar dari Abu Hanif, seorang Aktifis Islam di Lampung ketika diminta komentar nya tentang Pancasila.
“Saya juga binggung, siapa yang paling Pancasilais di Indonesia ini? Yang ada justru yang dituduh Anti Pancasila. Maka pendapat saya, kalau memang ada orang Indonesia yang anti pancasila, Maka pasti dia orang yang sangat tolol, sebab Nilai-nilai Pancasila kan bagus-bagus semua ya kan?”. Sambung Abu Hanif
Pun kemudian, kalau ada orang Indonesia yang menuduh sesama orang Indonesia dengan tuduhan anti pancasila, sementara dia sendiri Tidak Pancasilais Maka patut diduga dia adalah seorang munafik yang berlindung dibalik nama besar Pancasila”. Tegas Abu Hanif.
Media Anak Negeri