Media-AnakNegeri // Jakarta – Dua faksi besar Palestina, Hamas dan Fatah, dilaporkan telah mencapai kesepakatan bersejarah untuk membentuk komite gabungan dalam upaya mengelola Jalur Gaza. Langkah ini diambil setelah pertemuan intensif antara kedua pihak di Kairo, Mesir, yang berlangsung pada akhir pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi dari Hamas dan Fatah berhasil menyelesaikan pembahasan terkait pembentukan komite yang akan menjalankan sejumlah tugas penting, terutama dalam hal pemulihan dan bantuan untuk warga Palestina.
Menurut laporan yang dikutip dari situs berita The New Arab, seorang anggota senior Hamas mengungkapkan bahwa komite ini akan terdiri dari para teknokrat dan cendekiawan, dibantu oleh ribuan staf lokal Gaza.
Komite ini direncanakan akan memulai tugasnya setelah mendapatkan dekrit resmi dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan diharapkan segera aktif meski di tengah situasi konflik yang masih berlangsung dengan Israel.
Komite gabungan tersebut, selain bertanggung jawab untuk menyalurkan bantuan, juga memiliki misi jangka panjang dalam proses rekonstruksi Gaza pasca konflik. Bantuan dari Mesir dan sejumlah negara Arab lainnya disebut-sebut akan mendukung langkah komite dalam menjalankan mandatnya.
Dalam pertemuan di Kairo, delegasi Hamas dipimpin oleh Khalil Al-Hayya yang disebut-sebut akan menggantikan Yahya Sinwar sebagai pemimpin Hamas di Gaza. Sementara itu, delegasi Fatah dipimpin oleh Hussein al-Sheikh, seorang anggota senior Otoritas Palestina yang juga diperkirakan sebagai calon penerus Presiden Mahmoud Abbas.
Kesepakatan ini diharapkan membawa perubahan signifikan bagi stabilitas dan kehidupan warga Palestina di Gaza, memberikan harapan baru bagi kemajuan dan perdamaian di wilayah tersebut.Red