Arab Saudi Makan Korban 21.000 Jiwa Dalam Megaproyek

oleh

Media-AnakNegeri // Lampung — Arab Saudi tengah menjadi sorotan dunia terkait kontroversi pembangunan megaproyek yang diinisiasi sebagai bagian dari Visi 2030. Sebuah laporan terbaru mengungkap bahwa sebanyak 21.000 pekerja migran dilaporkan meninggal dunia selama bekerja di proyek-proyek besar negeri tersebut.

Mengutip Newsweek, laporan dari film dokumenter ITV, Jumat (1/11/2024), ribuan pekerja dari negara-negara seperti India, Bangladesh, dan Nepal disebut tewas akibat kecelakaan kerja maupun kondisi lingkungan yang buruk di area konstruksi. Tak hanya itu, ITV melaporkan bahwa sekitar 100.000 pekerja asing lainnya hilang sejak tahun 2017.

Para pekerja migran menggambarkan perlakuan yang diterima sebagai “budak terperangkap” dan menyebut diri mereka seperti “pengemis” yang mengalami pelanggaran aturan keselamatan kerja. Terbatasnya akses untuk pulang karena tuntutan denda menambah beban berat bagi para pekerja.

“Kematian lebih dari 650 pekerja asal Nepal di Arab Saudi masih belum dapat dijelaskan,” ungkap Dewan Ketenagakerjaan Luar Negeri Nepal.

Proyek-proyek besar ini merupakan bagian dari Visi 2030 yang digagas Putra Mahkota Mohammed bin Salman dengan tujuan mendiversifikasi ekonomi Saudi dari ketergantungan minyak menuju pariwisata dan industri lainnya. Beberapa proyek andalan antara lain The Line atau NEOM, sebuah “kota linier” sepanjang 105 mil dengan anggaran fantastis mencapai 500 miliar dolar AS atau sekitar Rp 7.500 triliun.

Selain NEOM, proyek lain seperti Ad Diriyah dan Qiddiya juga dibangun di dekat Riyadh. Keduanya direncanakan untuk menampung resor-resor mewah dan hotel-hotel internasional yang akan memperkuat sektor pariwisata Arab Saudi di masa depan.

Kontroversi seputar keselamatan pekerja dan praktik kerja di balik megaproyek ini semakin menjadi sorotan. Kritik dari berbagai organisasi HAM terus bermunculan, meminta agar keselamatan pekerja migran diperhatikan dan diprioritaskan dalam pembangunan proyek ambisius ini.red

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *