Media-AnakNegeri / Bandar Lampung, 13 September 2024 – Terminal Panjang, yang terletak di Kota Bandar Lampung, telah lama terbengkalai tanpa kejelasan nasib. Selama bertahun-tahun, terminal ini hanya menjadi lahan kosong tak terurus, jauh dari fungsi aslinya sebagai fasilitas transportasi umum.
Ironisnya, tidak ada perbaikan maupun upaya pemanfaatan yang terlihat dari pemerintah kota, meski potensinya sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup signifikan.
Saat awak media mencoba mendapatkan keterangan dari kepala terminal mengenai kondisi ini, pihak terkait tidak kunjung dapat ditemui.

Keterangan dari warga sekitar dan para pedagang di sekitar terminal mengungkapkan, “Kepala terminal jarang sekali datang, mungkin hanya sebulan sekali, itupun kalau datang. Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam sana,” ujar salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.
Seorang warga lainnya menambahkan, “Petugas perhubungan sudah lama tidak kelihatan di sini. Dulu biasanya ada yang berjaga, tapi sekarang sepertinya tidak ada yang peduli.”
Pandangan mata di sekitar Terminal Panjang sangat memprihatinkan. Bangunan-bangunan yang dulunya berfungsi kini rusak, kotor, dan dipenuhi sampah.
Tidak ada tanda-tanda adanya perawatan ataupun pengelolaan yang serius. Area yang seharusnya menjadi pusat mobilitas masyarakat malah berubah menjadi lahan kosong yang hanya menyimpan cerita usang.
Kondisi ini mencuatkan pertanyaan besar mengenai komitmen Pemkot Bandar Lampung dalam mengelola infrastruktur transportasi kota.

Padahal, dengan pengelolaan yang baik, Terminal Panjang memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi lokal dan menjadi salah satu ikon transportasi publik yang layak.
Warga dan para pengamat semakin khawatir melihat ketidakjelasan tindakan pemerintah terhadap aset-aset publik ini.
Desakan publik terhadap Pemkot Bandar Lampung semakin menguat. Mereka meminta agar pemerintah segera turun tangan, memperbaiki fasilitas terminal, dan memanfaatkan lahan tersebut secara optimal.
Tanpa langkah nyata, Terminal Panjang dan beberapa terminal lainnya yang bernasib serupa hanya akan menjadi simbol kegagalan tata kelola infrastruktur kota.
“Warga membutuhkan tindakan nyata, bukan hanya janji-janji yang tidak terealisasi. Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga soal fungsi dan dampak ekonomi yang bisa dihasilkan jika terminal-terminal ini dikelola dengan baik,” ujar seorang pengamat transportasi lokal.
Dengan situasi yang terus berlarut-larut, harapan masyarakat kini tertumpu pada langkah tegas pemerintah kota untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan solusi yang berkelanjutan.
Jika tidak, Terminal Panjang dan terminal-terminal lainnya hanya akan menjadi catatan kelam dalam sejarah pembangunan Kota Bandar Lampung.
[Herimarsah Melaporkan]