Media-AnakNegeri // Lampung – Dalam dunia musik yang sering kali didominasi oleh tema cinta dan hiburan semata, hadirnya musisi Iko Parantapa dengan karya terbarunya yang berjudul “Cahaya Khilafah” menjadi angin segar sekaligus penanda bahwa musik juga bisa menjadi sarana dakwah dan perjuangan ideologis yang damai.
Musisi asal Lampung ini kembali menunjukkan konsistensinya dalam menciptakan karya yang tidak hanya enak didengar, namun juga sarat akan makna mendalam.
Lagu “Cahaya Khilafah” tidak sekadar sebuah lagu religi biasa. Ia adalah bentuk ekspresi keimanan, kegelisahan umat, sekaligus harapan besar akan tegaknya kembali tatanan Islam yang adil dan membawa rahmat bagi seluruh alam.
Dalam liriknya, Iko Parantapa mengutip dengan indah dan penuh kehati-hatian beberapa ayat suci Al-Qur’an, yang disusun selaras dengan tema utama lagu: kerinduan akan hadirnya sistem kehidupan yang berlandaskan wahyu Ilahi.
Yang menjadikan lagu ini semakin menarik dan menyentuh adalah keberanian Iko untuk menyampaikan dukungan moralnya kepada Khilafatul Muslimin, sebuah organisasi Islam yang dikenal konsisten menyerukan pentingnya kembali kepada hukum Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam suasana zaman yang penuh ketakutan terhadap nilai-nilai Islam kaffah, sikap Iko ini menunjukkan bahwa seni dapat menjadi medium perjuangan dan pembelaan terhadap kebenaran.
Bukan hanya para pendengar dari kalangan masyarakat umum yang memberikan apresiasi, tetapi juga dari kalangan intelektual muslim. Salah satunya adalah Eghi Wibowo, seorang jurnalis muslim yang dikenal objektif. Ia memberikan pujian terhadap keberanian dan keikhlasan Iko dalam berkarya.
“Saya pribadi sangat mengapresiasi lagu ini. Di tengah arus hiburan yang hedonistik, Iko Parantapa justru tampil dengan visi yang tajam dan ruh keislaman yang kuat. Lagu ‘Cahaya Khilafah’ bukan hanya karya seni, tapi juga seruan ruhani. Kita butuh lebih banyak seniman seperti Iko,” ujar Eghi.
Menurut Eghi, kehadiran lagu seperti ini harus disambut dengan kedewasaan. Ia menekankan bahwa mengekspresikan pandangan spiritual dan ideologis melalui seni adalah hak setiap warga negara selama disampaikan dengan damai dan bertanggung jawab. Justru, katanya, karya-karya seperti inilah yang menjadi cermin dinamika pemikiran umat Islam di tengah zaman yang penuh tantangan.
Musik sebagai Sarana Dakwah Modern
Iko Parantapa bukan sosok baru di dunia musik. Dalam setiap lagunya, Iko selalu menyisipkan pesan moral, kesadaran sosial, dan seruan untuk kembali kepada nilai-nilai Islam.
Resonansi yang Kuat di Tengah Masyarakat
Sejak dirilis di platform digital, lagu “Cahaya Khilafah” mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan. Banyak komentar dari pendengar yang mengaku merasa tersentuh dan tercerahkan oleh pesan yang disampaikan.
Bahkan beberapa ustadz dan aktivis dakwah turut membagikan lagu ini sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan dakwah melalui seni.
Di tengah dunia yang kian materialistik dan pragmatis, kehadiran musisi seperti Iko Parantapa menjadi pengingat bahwa seni bisa dan harus memiliki ruh. Lagu “Cahaya Khilafah” tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah, mengajak, dan membangun harapan akan masa depan yang lebih baik bagi umat Islam, khususnya di Indonesia.
Kesimpulan: Sebuah Harapan dari Suara Hati
Lagu ini adalah potret dari suara hati yang tulus, disampaikan melalui lantunan nada yang menyejukkan. Iko Parantapa telah mengambil jalan yang tidak mudah, namun penuh makna. “Cahaya Khilafah” adalah nyanyian tentang cita-cita besar umat, dinyanyikan dari tanah Lampung, untuk menggema ke seluruh penjuru negeri.
Sebagaimana kata Eghi Wibowo, “Karya ini akan dikenang sebagai penanda kebangkitan. Ketika musik bukan hanya suara, tapi juga seruan.”