





Media-AnakNegeri // Lampung – Universitas Gunadarma Jakarta kembali melaksanakan program pembinaan di Desa Wisata Kelawi, Lampung Selatan, (17-19 Januari 2025). Kegiatan ini melibatkan 12 dosen dari Fakultas Pariwisata dan Sastra Bahasa Inggris yang dipimpin oleh Ibu Fitri Rismayanti, dosen sekaligus pendamping Desa Wisata Kelawi. Program ini bukan kali pertama dilakukan, melainkan kelanjutan dari komitmen Universitas Gunadarma dalam memberdayakan desa wisata di Indonesia.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan yang diwakili oleh Kurnia Oktaviani, serta Parekraf Provinsi Lampung yang diwakili oleh Mbak Yuana.
Kehadiran para akademisi dan pejabat ini disambut hangat oleh masyarakat Desa Kelawi, khususnya warga Dusun Kayutabu.
Eksplorasi Destinasi Wisata dan Uji Trip
Salah satu kegiatan utama adalah kunjungan ke berbagai destinasi wisata unggulan Desa Kelawi. Para dosen memulai agenda dengan mengunjungi Kebun Bibit Rakyat (KBR).
Di lokasi ini, mereka terlibat langsung dalam kegiatan sambung pucuk bibit pohon alpukat varietas Sipit Kelawi yang telah mencetak prestasi membanggakan, yakni meraih Rekor MURI Dunia.
Tak hanya itu, mereka juga berkesempatan memanen buah alpukat yang menjadi salah satu komoditas andalan desa.
Setelah kegiatan di KBR, rombongan melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata baru, Batu Alif Paralayang. Tempat ini menawarkan pemandangan luar biasa yang meliputi Gunung Krakatau Purba, Anak Krakatau, Pulau Sebesi, Pulau Sebuku, Pulau Mengkudu, Pulau Sekepol, hingga Pantai Minangrua.
“Potensi wisata di Batu Alif Paralayang sangat luar biasa. Dengan panorama yang begitu menakjubkan, destinasi ini layak menjadi magnet wisata baru,” ujar Ibu Fitri.
Mengangkat Ekonomi Lokal melalui Pariwisata
Harapan besar disampaikan oleh para dosen agar potensi wisata Desa Kelawi dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Salah satu contoh sukses yang menjadi inspirasi adalah pengelolaan Pantai Minangrua oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang dipimpin oleh Saiman Alex Candra.
Berkat manajemen yang baik, pantai ini berhasil meraih juara kedua kategori Wisata Maju di tingkat nasional dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari kontribusi Rian Haikal, yang mengelola strategi pemasaran dan pengembangan destinasi, termasuk kegiatan paramotor di Pantai Minangrua.
Pelestarian Seni dan Budaya Lokal
Selain eksplorasi destinasi wisata, rombongan Universitas Gunadarma juga mengunjungi Sulam Tenun Tapis dan Sanggar Muli Mekhanai Ujung Aspal yang dipimpin oleh Ahmad Riyandi.
Sanggar ini menjadi pusat kegiatan seni dan budaya yang melibatkan pemuda-pemudi desa dalam pelestarian seni tari, budaya, dan kerajinan sulam tapis.
Kegiatan ini turut memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di bawah arahan Ibu Sumainah, menjadikan sulam tapis sebagai produk lokal bernilai ekonomi tinggi.
Akhir yang Hangat dengan Makan Siang Tradisional
Setelah rangkaian kegiatan selesai, para dosen Universitas Gunadarma disuguhi makan siang tradisional khas Lampung berupa ikan bakar dengan sambal pekhos yang disajikan di atas daun pisang.
Dalam suasana hangat tersebut, Ibu Fitri menyampaikan apresiasinya terhadap kekayaan tradisi yang ada. “Makan bersama seperti ini sangat menyentuh. Kebersamaan dan kekeluargaan terasa begitu kuat. Semoga tradisi ini terus dijaga dan menjadi daya tarik wisata yang unik,” ungkapnya.
Kesimpulan
Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara Universitas Gunadarma dan masyarakat Desa Kelawi, tetapi juga memberikan dampak positif dalam mempromosikan potensi wisata dan budaya lokal.
Dengan sinergi yang kuat antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, Desa Kelawi diharapkan mampu menjadi destinasi wisata unggulan yang berkontribusi pada kemajuan pariwisata Indonesia.
Kgs. Bambang Utoyo