Harga Singkong Anjlok di Tulang Bawang Barat, Ketua Ikatan Alumni SMPN Menggala Serukan Solusi

oleh

Media-AnakNegeri // Tulang Bawang Barat – Harga singkong di Tulang Bawang Barat anjlok drastis, menyebabkan keresahan di kalangan petani. Harga yang hanya mencapai Rp 900 per kilogram dinilai sangat merugikan, mengingat biaya produksi dari pembibitan hingga panen selama delapan bulan bisa mencapai Rp 450 per kilogram.

Situasi ini menjadi perhatian serius Ketua Ikatan Alumni SMPN Menggala, Zainal Abidin Hasan, yang prihatin terhadap nasib para petani.

Dalam pernyataannya kepada awak media, Zainal Abidin Hasan menegaskan bahwa anjloknya harga singkong ini harus segera disikapi dengan serius. “Harga singkong yang hanya Rp 900 per kilogram ini membuat saya sangat prihatin.

Kondisi ini jelas merugikan petani, sementara pengusaha singkong berupaya mendapatkan keuntungan besar. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar Zainal di kediamannya, Selasa (17/12/2024).

Sebagai Ketua Ikatan Alumni SMPN Menggala angkatan 67, Zainal mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah, pengusaha, dan perwakilan petani, untuk duduk bersama mencari solusi.

“Saya berharap pemerintah daerah bisa mengambil langkah konkret. Kita harus duduk bersama membahas solusi terbaik agar harga singkong bisa kembali stabil dan petani tidak terus dirugikan,” tambahnya.

Kondisi ini juga mendapat tanggapan dari mantan PJ Bupati Tulang Bawang Barat, Saipullah. Ia menyatakan bahwa keadaan petani singkong saat ini sangat memprihatinkan. “Dengan harga hanya Rp 900 per kilogram, bagaimana mungkin petani bisa sejahtera? Padahal biaya produksi selama delapan bulan cukup besar.

Pemerintah perlu menjalankan program prioritas ketahanan pangan sebagaimana diamanatkan Presiden Prabowo. Jika harga singkong terus anjlok, maka kesejahteraan petani semakin jauh dari harapan,” ujarnya.

Saipullah berharap pemerintah dapat segera mengambil kebijakan yang berpihak pada petani. “Petani harus menjadi prioritas, terutama dalam upaya ketahanan pangan. Diharapkan ada kebijakan yang bisa membantu stabilisasi harga singkong sehingga para petani di Tulang Bawang Barat bisa hidup lebih sejahtera,” pungkasnya.

Penutup: Kondisi ini menjadi PR bersama untuk menemukan solusi nyata agar kesejahteraan petani singkong di Tulang Bawang Barat dapat terwujud. Dukungan dari pemerintah, pengusaha, dan semua pihak sangat dibutuhkan demi kestabilan harga dan masa depan petani singkong yang lebih baik.

Eghi Wibowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *