Media-AnakNegeri // Lampung – Israel melancarkan serangan udara masif ke kota Baalbek di Lebanon Timur, tempat bersejarah yang menjadi rumah bagi situs UNESCO. Kota kuno ini menyimpan kuil dewa-dewi Romawi seperti Venus, Jupiter, dan Bacchus, yang hampir berusia dua milenium. Serangan tersebut terjadi Rabu sore, saat asap hitam tebal membubung, membawa ketegangan baru di wilayah tersebut.
Menurut laporan Al-Jazeera dan BBC, tentara Israel sebelumnya memerintahkan sekitar 85.000 warga Baalbek untuk segera mengosongkan kota. Sekitar 19 orang dilaporkan tewas, termasuk delapan wanita, dalam serangan ini. Ketakutan dan kepanikan melanda warga, yang bergegas meninggalkan rumah dan membawa barang-barang secukupnya.
Serangan ini menyusul pernyataan tegas dari Naim Qassem, Sekretaris Jenderal baru Hizbullah, yang menyatakan kelompok tersebut akan terus melanjutkan perjuangan melawan Israel. Qassem menegaskan, tidak ada rencana untuk melakukan gencatan senjata. Keadaan ini memicu ketegangan lebih besar antara kedua pihak, terutama setelah militer Israel meluaskan aksi militernya dari Gaza ke Lebanon sejak Oktober lalu.
Israel juga memerintahkan evakuasi di beberapa kota tetangga seperti Ain Bourday dan Douris. Penduduk diintimidasi agar meninggalkan tempat tinggal mereka, dengan peringatan bahwa operasi ini menyasar “kepentingan Hizbullah.”
“Saat perintah evakuasi tiba, kota langsung kacau. Warga berlarian mengemas barang, mengunci rumah, dan menutup toko mereka,” ujar Roula Zeaiter, manajer program di organisasi RDFL, kepada ActionAid. “Kami seperti tikus yang panik, Lebanon kini tak ubahnya Gaza, dengan taktik militer yang sama.”
Wali Kota Baalbek, Mustafa al-Shell, menyampaikan ketidakpastian mengenai sasaran Israel. “Tidak ada pangkalan militer atau gudang amunisi di Baalbek. Mereka menargetkan apa yang tidak ada,” tegasnya. Sejauh ini, lebih dari 1,2 juta orang telah mengungsi di Lebanon akibat perluasan serangan Israel, dan setidaknya 2.800 orang tewas sejak eskalasi konflik ini dimulai.red