Media-AnakNegeri // Indonesia – Dalam situasi konflik yang berkecamuk di Gaza, kisah penuh haru muncul dari sosok seorang anak gadis pengungsi yang rela menempuh jalan terjal demi menyelamatkan adik perempuannya.
Alaa Hamouda, seorang jurnalis Palestina, dilaporkan bertemu dengan gadis yang luar biasa ini pada 21 Oktober lalu di Gaza, occupied Palestine, yang menggendong adiknya yang terluka di pundaknya sejauh lebih dari dua kilometer, tanpa alas kaki. Fenomena ini menggambarkan realitas menggetarkan dari para pengungsi Palestina yang berjuang di tengah situasi yang tak kenal ampun.

Dalam pertemuan tersebut, Alaa Hamouda tidak hanya menaruh simpati namun juga memberikan bantuan agar gadis itu dan adiknya dapat mencapai kamp pengungsian Al-Bureij dengan selamat.
Kamp ini menjadi salah satu tempat perlindungan bagi mereka yang kehilangan rumah, keluarga, dan kenyamanan akibat konflik berkepanjangan di kawasan tersebut.
Peristiwa ini menarik perhatian seorang cendikiawan muslim asal Indonesia, yang kemudian menyampaikan refleksinya terkait isu ini. Ia menyatakan, “Sudah lihat ini? Malu rasanya jika kita tidak segera menyingkirkan ‘pemimpin-pemimpin Muslim pengkhianat’ ini, yang menolak mengirimkan pasukan militer untuk membebaskan Gaza.”
Pendapat tajam ini mencerminkan kekecewaan terhadap sikap sebagian pemimpin negara-negara Muslim yang dianggap tidak cukup memberikan dukungan bagi Palestina dalam menghadapi agresi.
Kisah gadis pengungsi ini semakin menggugah simpati publik dan menunjukkan keteguhan hati warga Palestina, yang hingga kini terus berjuang bertahan hidup dan mempertahankan tanah mereka meski dihadapkan pada berbagai keterbatasan dan ancaman.
[Media-AnakNegeri]