Sosialisasi Khilafatul Muslimin: Mengajak Umat Islam Bersatu dalam Bingkai Khilafah

oleh

Media-AnakNegeri, Bandar Lampung, 25 Agustus 2024 – Khilafatul Muslimin menggelar acara sosialisasi yang bertujuan untuk mengajak umat Islam bersatu dalam bingkai khilafah, di Masjid Al-Huda, Kemiling, Bandar Lampung. Acara yang dilaksanakan pada Minggu, 25 Agustus 2024 ini dihadiri oleh ±200 peserta, yang terdiri dari berbagai kalangan masyarakat. Sosialisasi ini mendapat perhatian luas, terutama di kalangan umat Islam yang tertarik dengan gagasan persatuan di bawah naungan khilafah.

Acara dibuka dengan sambutan dari panitia, dilanjutkan dengan ceramah utama oleh Ustadz Muhammad Tohir Al-Bantani. Dalam ceramahnya, Ustadz Muhammad Tohir Al-Bantani menekankan pentingnya persatuan di kalangan umat Islam. Beliau mengutip ayat-ayat Al-Qur’an yang menegaskan kewajiban umat Islam untuk bersatu dan saling memperkuat satu sama lain. “Allah memerintahkan wajibnya umat Islam bersatu. Apalagi melihat kondisi hari ini umat Islam tertindas di negerinya sendiri, padahal jumlah umat Islam sangat banyak. Itu semua karena umat Islam tidak bersatu,” tegasnya. 

Ustadz Muhammad Tohir Al-Bantani (Tengah)

Ustadz Muhammad Tohir Al-Bantani menekankan bahwa kondisi umat Islam yang saat ini terpecah belah menjadi salah satu penyebab utama lemahnya posisi umat Islam di dunia. Meskipun umat Islam memiliki jumlah yang besar, kurangnya persatuan membuat umat Islam mudah ditindas dan tidak mampu mengambil peran strategis dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu ekonomi, politik, maupun sosial. “Jika kita ingin meraih kejayaan dan kehormatan kembali, kita harus bersatu dalam satu barisan, di bawah satu kepemimpinan yang diakui, yaitu kepemimpinan Khalifah,” ujarnya.

Sosialisasi ini tidak hanya sekadar menyampaikan teori, tetapi juga menawarkan solusi konkret dalam bentuk ajakan untuk bergabung dalam khilafah yang dipimpin oleh seorang Khalifah. Khilafatul Muslimin menekankan bahwa sistem khilafah adalah solusi yang ditawarkan Islam untuk menyatukan umat, melindungi mereka, dan mewujudkan keadilan. Dalam sistem khilafah, umat Islam akan memiliki satu pemimpin yang mengarahkan, membimbing, dan mengambil keputusan strategis yang berdampak luas bagi seluruh umat.

Bapak Mufli sedang mengecek kesehatan peserta acara

Selain materi sosialisasi, acara ini juga diwarnai dengan kegiatan bakti sosial berupa pelayanan kesehatan gratis. Kegiatan bakti sosial ini diadakan untuk menunjukkan bahwa khilafah tidak hanya berbicara soal teori politik dan kepemimpinan, tetapi juga berusaha memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Para terapis yang terlibat dalam baksos kesehatan ini telah memiliki pengalaman dan kompetensi yang terstandar serta dilengkapi dengan legalitas sertifikat resmi. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi cek kesehatan umum, pengobatan alternatif, dan konsultasi kesehatan.

Acara ini juga dimeriahkan dengan suasana kekeluargaan dan kebersamaan di antara para peserta. Mereka yang hadir tidak hanya mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya persatuan dalam Islam, tetapi juga mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan bakti sosial yang diadakan. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang muncul selama sesi tanya jawab.

Pemberian kenang-kenangan berupa bingkisan jam dinding dan kalender islam

Pada akhir acara, Amir penanggung jawab pelaksana, Ustadz Abu Bakar, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah hadir. Sebagai bentuk apresiasi, Ustadz Abu Bakar memberikan kenang-kenangan berupa bingkisan jam dinding bertuliskan “Khilafatul Muslimin” untuk masjid Al-Huda. Selain itu, para peserta juga dibagikan kalender Islam yang berisi informasi tentang kegiatan-kegiatan Khilafatul Muslimin ke depan.

Acara sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah untuk membangkitkan kesadaran umat Islam akan pentingnya persatuan dan penerapan sistem khilafah dalam kehidupan sehari-hari. Khilafatul Muslimin berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi serupa di berbagai daerah, dengan harapan semakin banyak umat Islam yang sadar dan siap bersatu di bawah kepemimpinan seorang Khalifah.

[Media-AnakNegeri]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *