Bekasi, 28/09/25 bertempat di Cafe Malming, dekat Lagoon di adakan diskusi hangat dalam format Talk Show, dalam hal ini Gerakan Rijalul Islam (Garis) yang menjadi prakarsa nya, mengundang beberpa tokoh yakni Ketua MUI Bekasi, Ketua PP Muhammadiyah, Perwakilan Garis, DTK Persada 212 dan Jubir Khilafatul Muslimin, Ustadz Abu Salma dengan host Ir. Verry Koestanto ketua Garis.
Ada yang menarik dalam diskusi kali ini, host menanyakan terkait isu Khilafah yang sama sama kita tau istilah ini mengerikan, bahkan menjadi phobia di tengah masyarakat dan pemerintah, dan akan di kupas tuntas oleh ahli nya yang sampai detik ini tetap menyuarakan Khilafah, yakni Khilafatul Muslimin, red.
Ustadz Abu Salma selaku Jubir Khilafatul Muslimin berkali kali menyampaikan dalam forum resmi atau sekedar silaturahim kepada semua pihak bahwa Khilafah adalah sebuah ketetapan Allah sebagai wadah ummat Islam bersatu, barang siapa yang mengamalkan nya adalah bentuk ibadah kepada Allah yang jelas tertuang di dalam Al Qur’an dan hadits, dan ini di lindungi juga oleh UUD 45. Jadi ga rasional kita ingin beribadah lantas di bubarkan, justru harusnya di lindungi sesuai aturan.
Terkait pimpinan Khilafatul Muslimin yang sedang menjalani vonis menurut Jubir bahwa, sudah kami jelaskan bahkan saat di ajak diskusi di Turki bahwa ada kesalah fahaman dalam mendefinisikan Khilafah, sudah terlanjur ada ormas yg mengatakan Khilafah wajib berkuasa sehingga untuk menjalankannya harus meruntuhkan kekuasaan yang ada artinya subversif atau makar, ada juga Khilafah yang di deklarasikan dengan segala kebrutalan nya sehingga istilah Khilafah menjadi momok yang mengerikan, sehingga hal itu teralamatkan kepada pimpinan Khilafatul Muslimin, tegas beliau.
Sementara Khilafah yang kami usung adalah Khilafah bermanhaj kenabian, tidak harus punya kekuasaan bahkan ada nabi yang tidak punya kekuasaan, tidak boleh berontak, apalagi aksi brutal bahkan tidak pernah kita dengar kebrutalan warga Khilafatul Muslimin walaupun pimpinan nya terkena istilah kriminalisasi, wajib mengikuti metode kenabian yang rahmatan lil ‘alamin, kembali di terangkan jubir.
Saat ini saya dekat dengan Polri dan TNI bertujuan menyampaikan definisi Khilafah yang benar, dan harapannya ada peninjauan kembali vonis terhadap pimpinan kami dan secepatnya di bebaskan, harap beliau kepada audiens.
Terkait isu saat ini bahwa, sama, kita terkena istilah DFK, Disinformasi, Fitnah dan Kebencian semoga dengan sering-sering kita adakan acara ini TNI, Polri, Ormas Islam dan masyarakat bisa berbenah diri dan selalu mengutamakan perdamaian dan husnudzon, tidak seperti saat ini yang terjadi pada pimpinan kami, Polri vs Ojol bahkan Polri vs TNI, bahwa kita semua anak bangsa yang punya tanggung jawab menjaga negri ini dari rongrongan pihak luar, tegas Abu Salma menutup pernyataannya. (Dilaporkan Thebe, Media anak negri, Bekasi).







